PENTINGKAH SKETSA DALAM DISAIN GRAFIS?

 Tidak semua orang dilahirkan dengan bakat dan kemampuan menggambar yang bagus. Hal ini mungkin yang mendorong sebagian orang enggan untuk menerapkan proses sketsa dalam pengerjaan sebuah desain. Padahal pada prakteknya, sketsa sangat membantu desainer untuk menyelesaikan masalah dalam projek desain. Hmm, sebegitu pentingkah peran sketsa dalam desain grafis!? Berikut ini, kita akan membahas beberapa faktor kunci kenapa seharusnya seorang desainer itu mulai memanfaatkan sketsa dalam pengerjaan setiap projek desain.

Manfaat Sketsa dalam desain grafis :

Bekerja Lebih Cepat
Bekerja menggunakan pensil dan kertas jauh akan lebih cepat dari pada menggunakan mouse dan komputer. Dengan sketsa, kita bisa membuat banyak kemungkinan dan alternatif dalam waktu yang singkat. Komputer dalam hal ini hanya berperan untuk eksekusi akhir sebuah karya. Contoh, ketika membuat sebuah logo langsung menggunakan komputer, kita cuma akan menghasilkan dua atau tiga alternatif dalam waktu 1 jam. Tapi apabila kita bekerja dengan menggunakan sketsa terlebih dahulu, 1 jam mungkin akan menghasilkan sekitar 10 alternatif logo dalam bentuk yang variatif satu sama lain. Jauh lebih cepat bukan?

Pengembangan Ide
Hal yang penting dari sketsa adalah, kemampuannya dalam mengeksplore ide-ide dan kemungkinan-kemungkinan baru dengan sangat cepat. Setiap goresan adalah awal dari terbukanya jalan untuk setiap kemungkinan baru, hal yang dimana akan susah kita temukan apabila langsung bekerja dengan komputer. Banyak coretan-coretan sketsa yang kelihatannya tidak jelas, namun ternyata adalah awal dari proses lahirnya karya-karya besar.

Menyimpan Ide dan Inspirasi
Sudah seharusnya, sebagai desainer kamu membiasakan diri untuk membawa pensil dan note book kemana-mana. Banyak ide-ide baru yang biasa kita jumpai pada saat tidak sedang berada di depan komputer namun akhirnya terlupakan karena tidak disimpan. Nah, dengan sketsa kita bisa menyimpannya dengan mudah. Bisa jadi inspirasi yang kita simpan dalam bentuk sketsa bermanfaat dalam projek-projek desain nantinya.

Presentasi kepada Klien
Untuk projek desain yang rumit dan penuh dengan detail terkadang waktu pengerjaannya bisa sampai berhari-hari. Bayangkan jika kita harus mempresentasikan beberapa alternatif desain kepada klien. Disinilah peran sketsa muncul dalam memberikan gambaran visual sebuah desain yang rumit. Kita cukup membuat beberapa sketsa desain dan mempresentasikannya kepada klien, baru kemudian sketsa yang terpilih dieksekusi kedalam format digital menggunakan software grafis. Tentu langkah ini akan menghemat banyak waktu dan tenaga yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain.

Melatih Kemampuan Menggambar
Walaupun sebenarnya menjadi desainer grafis tidak harus bisa menggambar dengan bagus, tapi tetap saja kemampuan menggambar manual akan sangat membantu dalam pengerjaan setiap projek desain. Terkadang sebuah projek desain membutuhkan illustrasi-illustrasi yang menuntut kemampuan menggambar manual yang bagus. Jadi tidak ada salahnya untuk mulai membiasakan diri bermain dengan sketsa untuk melatih kemampuan menggambar. Semakin sering dilatih, maka kualitas gambar pasti akan semakin bagus.

Praktis Dibawa-bawa
Peralatan sketsa berupa pensil dan note book tentu saja praktis untuk dibawa kemana-mana. Ini artinya, kita bisa bekerja dibanyak tempat hanya dengan bermodalkan peralatan tersebut. Mungkin laptop juga seperti itu, tapi akan repot jika harus membuka software grafis terlebih dahulu. Bandingkan dengan sketsa, kita bisa bekerja bahkan sambil nongkrong, tinggal mengeluarkan pensil dan note book, maka kita bisa langsung mulai membuat berbagai kemungkinan baru untuk karya desain kita.

p1

DISAIN GRAFIS DAN PERANNYA


Seorang desainer grafis dibutuhkan dalam rangka memahami atau dia perannya dalam mencetak dan proses produksi digital. Seorang desainer pada dasarnya memiliki dua peran dalam proses yaitu: memenuhi desain brief dan melaksanakan pekerjaan.

Memenuhi Brief
Brief adalah garis besar dari apa yang klien ingin dicapai oleh commissioning desain. Berbekal alat-alat berpikir kreatif, pengaruh pribadi dan bahan sumber, seorang desainer dapat merespon singkat dan menghasilkan solusi kreatif untuk itu.

Tugas pertama desainer grafis adalah untuk bekerja di luar apa yang harus dilakukan untuk memenuhi desain brief. Ini mungkin melibatkan desainer untuk melakukan penelitian ke materi pelajaran untuk menghasilkan ide-ide awal. Setiap proyek dimulai sebagai rangkaian awal sketsa pikiran, atau gagasan.

Seorang desainer grafis membawa perasaan untuk konsep-konsep ini dan mengaturnya dengan cara yang memberikannya langkah dan makna. Pada dasarnya, seorang desainer secara kreatif membuat struktur dan mengedit pekerjaan, dan membuat keputusan tentang apa yang penting untuk berkomunikasi dan bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan pesan.


Melaksanakan pekerjaan
Tugas desainer selanjutnya yaitu untuk mengeksekusi desain pekerjaan. Desainer dapat bekerja dengan, dan memilih dari, beragam pilihan sumber untuk melahirkan desain akhir. Apakah menggunakan sebuah sudut pandang filosofis, seperti modernisme, atau bersandar pada estetika murni, seperti tren saat ini dalam desain huruf atau fashion.

Sebuah bagian yang berharga dari proses desain adalah menyelesaikandesain final, tampilan dan nuansa (kualitas estetika) proyek. Estetika kontrol lebih jauh jangkauannya daripada memilih ukuran dan warna karena membawa perintah untuk proyek, dan alat bantu komunikasi serta pemahaman. Pelaksanaan hirarki yang jelas dapat memperkaya dan menyederhanakan proyek dengan baik sehingga memudahkan pengguna untuk mencari dan mendapatkan informasi, apakah pekerjaan adalah sebuah sistem signage kompleks atau menu restoran sederhana.

Mengkomunikasikan dan menyampaikan pesan
Selain kedua tugas diatas, seorang desainer juga dapat mengatur teks dan gambar dalam jumlah cara yang tak terbatas, tetapi tujuan utamanya adalah untuk berkomunikasi secara efektif daripada menghasilkan karya avant-garde untuk kepentingan diri sendiri. Desainer secara aktif mengembangkan, memelihara dan mengembangkan konvensi, aksioma dan klise dalam rangka untuk menyampaikan pesan penting. Sebagai contoh, mengapa halaman depan surat kabar berisi 500 kata-kata dan satu gambar besar, sebuah masthead dan sebuah standfirst? Karena format ini telah menjadi konvensi yang diterima oleh pembaca dan apapun yang berbeda secara drastis dapat mencegah mereka dari membeli atau membaca koran.

Konvensi menetapkan desainer untuk harus memulai dari awal dengan setiap pekerjaan. Namun, hal ini bukan untuk mengatakan bahwa tidak ada ruang untuk inovasi. Sebaliknya, inovasi cenderung terjadi dalam batas-batas konvensi yang ditetapkan. Desain konvensi adalah unsur yang berguna dan penting bagi masyarakat. Sebagai contoh, tanda-tanda fungsi jalan tol sesuai dengan konvensi karena mereka menyampaikan pesan yang dapat langsung diproses oleh pengendara. Jika tanda-tanda tidak berkomunikasi secara efektif, akan ada lebih banyak kecelakaan.

Di sisi lain, metode dekonstruksi dari penyelidikan kritis meneliti bagaimana makna dibangun dengan menantang nilai-nilai yang ditentukan kepada kita. Istilah ‘dekonstruksi’ diciptakan oleh filsuf Perancis Jacques Derrida pada tahun 1960 untuk menggambarkan sudut pandang yang terlihat pada bagaimana makna itu dibangun. Dengan menantang atau mendekonstruksi nilai-nilai diterima, yang berarti dapat disampaikan dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, mengapa angka folio harus kecil dan terletak di sudut halaman? Mengapa mereka tidak bisa menjadi besar dan di tengah halaman?

Sumber : The Fundamentals of Graphic Design The graphic design process by Gavin Ambross & Paul Harris

p1

TUJUAN PENCIPTAAN LOGO

Logo merupakan icon yang mewakili sesuatu dan sebagai simbol yang mampu menjelaskan secara singkat tentang brand image suatu barang maupun perusahaan. Dengan logo maka suatu perusahaan akan memiliki brand tersendiri yang nantinya akan dikenal oleh masyarakat dalam hal ini konsumen. Untuk itu perlu diketahui bahwa logo memiliki dan mengemban suatu tujuan yaitu :

1. Mark-Ing bentuk yang diinterpretasikan
Untuk melakukan interpretasi ini biasanya seorang desainer menggunakan teori analog untuk mewakili bentuk yang dimaksud. Bentuk yang dimaksud biasanya diambil dari nama sesuatu objek (corporate atau produk) yang dibuat logonya.

2. Eye-Catching
Sebuah desain logo akan memiliki nilai lebih jika memiliki unsur eye-catching. Dari sekian banyak gambar yang dipajang, baik di outlet, toko buku, atau tumpukan kartu nama, apakah logo tersebut mampu menarik perhatian lebih dominan dibanding gambar atau bentuk yang lain?
Untuk mampu membuat sebuah desain logo yang eye-catching memang tidak mudah. Ada beberapa hal yang musti dipertimbangkan. Mulai target pasar, karakteristik audience yang dituju, atau media yang akan dipakai, dan sebagainya. Tetapi hal ini bisa dipelajari, dan membutuhkan jam terbang yang tinggi.
Salah satu dari unsur di atas yang membuat sebuah desain memiliki eye-catching adalah konsep bentuk yang unik. Selain bentuk yang mark-ing bentuk yang unik juga menjadi salah satu syarat sebuah desain logo mampu menyita perhatian audience. Ada banyak symbol yang bisa dipakai untuk menginterpretasikan sebuah objek, tetapi dari beberapa pilihan alternatif sebenarnya ada salah satu atau salah dua yang lebih eye-catching. Dari bentuk dasar sebuah desain logo sebenarnya bisa ditambahkan cosmetic ( meminjam istilah fashion ) atau ornamen pendukung, berupa bentuk yang sifatnya sebagai pemanis. Selain itu karena sifatnya cosmetic di sini hanya sebagai pemanis, maka kekuatannya tidak begitu dominan. Bentuk yang dipilih sebagai cosmetic bisa berupa bentuk bulat, persegi, kotak, segitiga, atau sekedar garis lengkung.

3. Trend
Perkembangan logo sedikit banyaknya dipengaruhi oleh trend, seperti layaknya trend di dalam dunia fashion. Trend di sini mewakili apresiasi dinamika dari bentuk logo itu sendiri. Seperti kita ketahui di awal tahun 2000, trend untuk logo yang berkembang adalah bentuk digital, dimana bentuknya disini lebih banyak diwakili oleh garis dan dot (titik). Hal ini mengacu pada era IT yang berkembang pesat di awal tahun tersebut. Dimana banyak bentuk-bentuk yang mewakili dunia IT menjadi trade mark logo-logo yang lahir pada masa itu. Mulai dari bentuk font sampai konsep efek matrix berpengaruh besar pada proses kelahiran logo-logo.
Trend sebenarnya identik dengan wabah influenza yang menyebar tanpa bisa diketahui asal muasalnya. Saling mempengaruhi dan memiliki masa incubasi. Kadang sifatnya circular atau berulang, dimana konsep lama kembali menjadi trend baru. Banyak faktor yang menyebabkan adanya trend ini, yang semuanya berasal dari external. Bisa karena gejala yang terjadi di sekitar kita, seperti fashion, TV, system, politik, dsb.
Di era tahun 70-an, desain lebih banyak menggunakan bentuk detail untuk menginterpretasikan suatu objek. Desain logo yang ada banyak menggunakan ilustrasi yang sifatnya detil (mendekati aslinya). Mungkin tepatnya aliran naturalis, begitu mempengaruhi konsep desain logo-logo yang lahir pada masa itu. Kemudian pada era tahun 90-an, konsep desain logo berubah ke arah yang lebih simple. Bentuk objek yang detil tidak lagi digunakan untuk menginterpretasikan sebuah logo. Desain yang ada lebihcenderung minimalis. Dan pada era tahun 2000 perkembangan berubah lebih kompleks lagi selain bentuk juga coloring (tata warna) menjadi sangat minimalis di sini. Warna - warna yang dipakai dalam logo-logo yang lahir di era ini cenderung menggunakan warna-warna solid color dan berkesan minimalis, selain bentuk garis dan dot. Mungkin istilah yang lebih pas untuk ini adalah era-Clipart.

Dalam menyikapi trend, ada hal yang bisa dipakai sebagai acuan dalam merancang sebuah desain, apakah sebagai pengikut trend? ataukah sebagai pencipta trend?, atau malah kita tetap solid pada atmosphere khas desain kita. Semua terserah para desainer memposisikan desainnya. Yang pasti trend adalah salah satu bentuk apresiasi dinamika sebuah perkembangan. Selama kita melihatnya sebagai hal yang positif maka kita akan memiliki nilai tambah wawasan dan ide yang lebih luas. Begitu juga sebaliknya, jika kita melihatnya sebagai penghambat maka kita tidak akan bisa menerima kekurangan desain kita secara lebih proposional.

p1

ISTILAH DALAM DUNIA DISAIN GRAFIS

 
Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia percetakan, diantaranya:
  1. Additive Color yaitu warna primer yang terdiri dari RED, GREEN dan BLUE dimana penggabungan ketiga warna tersebut akan menghasilkan warna putih.
  2. Cast adalah unwanted color yakni efek warna yang tidak diinginkan misalnya yellowish dan bluish
  3. CMYK adalah model warna dipengaruhi oleh pigmen dari tinta serta kertas yang digunakan
  4. Color Management System (CMS) adalah system software yang digunakan untuk mendapatkan warna yang konsisten dari peralatan input & output yang berbeda sehingga image cetakan akan sesuai dengan originalnya.
  5. Cetak Gravure adalah suatu teknik cetak yang menggunakan silinder sebagai acuan cetaknya.
  6. Cetak Fleksografi adalah suatu teknik cetak yang menggunakan acuan cetak berupa plat dari karet atau photopolymer.
  7. Continous Tone adalah Gambar yang terdiri dari nada uang sangat halus
  8. Cetak Offset adalah teknik cetak dengan menggunakan plat datar sebgai acuan cetak
  9. Duotone adalah proses pencampuran 2 warna pada umumnya terdiri dari campuran warna hitam dan warna khusus atau warna proses
  10. Digital Printing adalah teknologi cetak tanpa melalui proses pembuatan acuan melainkan proses langsung dari data digital.
  11. Delta E adalah total perbedaan nilai dua jangkuan warna dalam CIELAB
  12. FM Screening adalah suatu metode diman reproduksi gambar dilakukan dengan besar titik yang sama namun jaraknya berbeda.
  13. Gamut Warna adalah batasan warna yang mampu dihasilkan oleh suatu benda
  14. High key adalah gambar yang memiliki distribusi total yang tinggi pada bagian highlightnya
  15. Hue adalah warna itu sendiri, seperti merah, hijau, biru, cyan, magenta, kuning dan lain-lain
  16. Halftone adalah nada dari sebuah image yang terbentuk dari titik-titik raster dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan ukuran nada yang diwakilinya.
  17. ICC profile adalah suatu data yang mengandung karakteristik dan informasi dari suatu peralatan (ICC profile merupakan hasil kalibrasi)
  18. Moire adalah pola yang tidak kita inginkan pada gambar cetakan, hasil dari susunan yang berbeda antara dua atau lebih suatu raster.
  19. Low Keys adalah gambar yang memiliki distribusi total yang tinggi pada bagian shadownya.
  20. Lightness adalah nilai terang gelapnya suatu warna
  21. Metamerisme adalah suatu efek dimana dua buah benda Nampak sama bila disinari oleh cahaya tertentu namun terlihat beda bila disinari cahaya lainnya.
  22. Progressive Proof adalah suatu cetak yang dilakukan dengan menggunakan cetak offset satu warna dan biasa digunakan sebagai proof sebelum cetak sebenarnya.
  23. Rossate adalah pola yang dibentuk pada saat semua 4 warna halftone screen ditempatkan bersamaan pada masing-masing sudut rasternya.
  24. Screen Printing adalah suatu teknik cetak yang menggunakan silk screen sebagai acuan cetaknya
  25. Saturasi adalah intensitas suatu warna/kejenuhan warna
  26. Subtractive Color adalah warna skunder dari warna additive yaitu terdiri dari cyan, magenta, yellow yang dibentuk dari offset, cat, photo dll
  27. Spot Color adalah warna special/warna khusus yang digunakan karena keterbatasan warna proses
  28. Spectrophotometer adalah alat untuk mengukur cahaya yang dipantulkam/diteruskan melalui spectrum warna dan digunakan untuk pembuatan profile cetak, baik offset maupun printing.
  29. Screen Angle adalah sudut raster yang digunakan dalam reproduksi cetak
  30. Web Offset adalah jenis mesin cetak yang biasa digunakan untuk cetak Koran.

p1

MENGENAL JENIS-JENIS KERTAS

 
Ada beberapa jenis kertas yang dipakai dalam percetakan .
 
1.       Art Paper
Jenis kertas ini mempunyai tekstur permukaan yang licin dan halus. Biasa digunakan untuk mencetak brosur, majalah atau catalog.
Gramaturnya mulai dari 85 gr, 100 gr, 115 gr, 120 gr dan 150 gr.
2.       Art Cartoon
Kertas jenis ini krakteristiknya sama dengan art paper, hanya lebih tebal. Biasa dipakai untuk mencetak kartu nama, cover buku, brosur, paperbag , map dan lain sebagainya.
Gramaturnya mulai 190 gr, 210gr, 230 gr, 260 gr, 310 gr, 350 gr, 400 gr.
3.       Ivory
Ivory hamper sama dengan art carton, tetapi ivory hanya mempunyai satu sisi licin, sisi yang lain tanpa coating. Ivory banyak digunakan untuk paperbag, dos-dos kosmetik. Karkteristiknya cukup tebal.
Gramaturnya 210 gr, 230 gr, 250 gr, 310 gr, 400 gr.
4.       Dupleks
Jenis kertas ini memiliki satu sisi putih dan sisi yang lain berwarna abu-abu. Sisi putih ada yang coated dan ada juga yang non coated. Kertas ini umum dipakai untuk pembuatan dos packaging makanan maupun obat-obatan.
Gramaturnya mulai 250 gr, 270 gr, 310 gr, 350 gr, 400 gr, 450 gr, dan 500 gr.
5.       HVS
Jenis bahan kertas yang memiliki permukaan kasar. Biasa digunakan untuk fotocopy atau printer. Biasanya untuk mencetak buku.
Gramaturnya mulai  dari 60 gr, 70 gr, 80 gr, 100 gr.
6.       Samson Kraft
Bahan kertas yang berasal dari proses daur ulang, memiliki warna coklat. Biasa dipergunakan untuk membuat paperbag dan bungkus.
Gramaturnya yang sering dipakai 70gr dan 80 gr.
7.       BC
Jenis kertas ini memiliki tekstur yang halus namun tidak coated. Tersedia dalam beragam warna. Bisa digunakan untuk mencetak kartu nama, sertifikat dan lain-lain.
Gramaturnya yang biasa dipakai 160 gr, 220 gr, 250 gr.
8.       Yellow Board
Jenis kertas ini cukup tebal, biasa digunakan untuk rangka dalam suatu undangan hard cover. Kertas ini tidak bisa dicetak offset, biasanya dilapis dengan art paper atau dupleks.
Kertas ini dibedakan berdasarkan ketebalannya, biasanya disebut YB 30 dan YB 40.
9.       Fancy Paper
Jenis kertas dengan beragam warna dan karakteristik. Umum digunakan untuk membuat undangan.  Ada banyak jenisnya seperti millennium, jasmine, java emboss, Hawaii dan lain-lain.
Gramaturnya juga cukup beragam mulai dari 80 gr, 100 gr, 220 gr, 300 gr.
10.   Corugoated
Jenis kertas bergelombang untuk dos packing seperti dos indomie, dos computer dan lain sebagainya. Sama halnya dengan yellow board, kertas ini biasanya ditempel dengan kertas lain.

p1

PRINSIP DAN UNSUR UTAMA DALAM DISAIN GRAFIS


Desain yang menarik bila sebuah desain tersebut indah dipandang atau kerena konsepnya kreatif tapi tepat sasaran. ada sebagian yang kreatif berlebihan sehingga jauh dari sasaran. semuanya tergantung mata, karena yang menilai adalah mata kemudian mengirimkan keotak, diotak akan diproses lagi dan terakhir akan lahir sebuah nilai, indah atau sebaliknya,. maka yang harus diperhatikan adalah sebuah desain harus menarik mata. agar desain yang kita hasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari pada kasus ini adalah unsur dalam desain grafis. unsur tersebut adalah : garis, bentuk, warna, tekstur, cahaya, ilustrasi, huruf dan ruang. unsur tersebut syarat utama yang harus dikuasai karena unsur tersebut diibaratkan sebagai bumbu dalam masakan. semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus dalam sebuah karya desain. karena ada sebagian desain yang menuntut salah satu dari unsur tersebut harus diprioritaskan. jadi ada penekanan-penekanan dalam setiap unsur. jika semua unsur tersebut tampil sama kuatnya bisa-bisa audien pening melihatnya. agar unsur tersebut tampil tepat dalam sebuah desain maka selanjutnya unsur tersebut harus diedit dan diberi efek dan lain-lain agar semua unsur tepat pada posisinya.

Prinsip desain
desain grafis juga memiliki prinsip seperti halnya manusia, seseorang dikenal karena prinsipnya, prinsip utama harus ditampilkan dalam sebuah desain grafis sehingga karya tersebut komunikatif, sedangkan unsur yang lainnya ditampilkan sekedar dan tidak mengalahkan unsur utama. prinsip tersebut adalah : keseimbangan, keserasian/harmoni, proporsi/skala, irama dan kesatuan. kelima prinsip tersebut harus ditampilkan kedalam sebuah desain, tapi sesuaikan dengan konsep agar desain tersebut tetap fokus.

Dalam bekerja seorang desainer grafis harus mempertimbangkan berbagai prinsip demi mencapai hasil akhir yang baik. Prinsip-prinsip desain yang akan dijelaskan di bawah ini bukanlah sebuah nilai mati bahwa desain yang paling baik adalah seperti apa yang dikandung dalam prinsip tersebut. Tetapi sekadar anjuran beginilah seharusnya desain yang baik. Karena sesungguhnya tidak ada penilaian bagus atau jelek atas sebuah desain. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan. Hal ini ditegaskan pakar desain grafis, Danton Sihombing dalam majalah Cakram: penilaian karya desain grafis sesungguhnya adalah menguji tingkat kelayakannya, dalam arti tidak ada karya desain grafis yang benar ataupun yang salah.

Prinsip - Prinsip Desain Grafis adalah sebagai berikut:

Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.

Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.

Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.

Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.

Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.

Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.

Demikian Prinsip - Prinsip desain Grafis, semoga bermanfaat
Terima kasih

p1

TIPS CETAK DIGITAL YANG MEMUASKAN


Bagi kita yang terbiasa berhubungan dengan dunia percetakan baik itu dokumen, poster, selebaran, ataupun photo tentunya kehadiran digital printing cukup menyenangkan karena dengan proses digital printing data bisa dilakukan secara cepat dan fleksibel. Hal ini disebabkan dalam proses printing digital tidak dibutuhkan film ataupun screen sehingga gambar bisa langsung dicetak dari komputer.

Sama dengan pencetakan konvensional ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita akan melakukan cetak digital printing agar hasil cetak yang kita peroleh bisa maksimal. Beberapa hal utama yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Ukuran file, usahakan ukuran file dalam proses percetakan sesuai dengan kebutuhan anda,. Apabila anda akan mencetak sendiri atau menggunakan jasa cetak dalam ukuran besar usahakan ukuran file anda juga besar minimal 50% dari ukuran aslinya.

2. DPI file, DPI (Dot Per Inch) angka yang menggambarkan seberapa banyak titik per unit dalam gambar anda. DPI berkorelasi dengan ukuran file, apabila ukuran file anda sudah 100% maka DPI file tidak perlu besar dan apabila ukuran file kurang dari 100% maka DPI file harus besar. Walaupun memanfaatkan jasa cetak, tetapi jika nilai DPI yang tidak seimbang dengan ukuran file akan menyebabkan hasil cetak menjadi pecah. Biasanya untuk cetak digital indoor DPI minimal yang dipakai adalah 72 pixels/inch sedangkan untuk outdoor DPI minimal yang dipakai adalah 35 pixels/inch. Sebagai acuan buat Anda bisa memanfaatkan jasa offset printing, dsb.

p1

MENYUSUN NASKAH IKLAN YANG POWERFUL


Hampir semua kegiatan pemasaran melibatkan tulisan. Kebanyakan iklan di berbagai media memiliki dua unsur utama, yaitu gambar dan tulisan. Pesan iklan disampaikan melalui gambar dan tulisan. Bahkan dalam iklan advertorial, tulisan lebih dominan daripada gambar. Demikian juga ketika anda mengajukan surat penawaran via pos maupun e-mail. Kata-kata dalam tulisan bisa meyakinkan prospek. Namun, tidak semua tulisan bisa menarik perhatian pembaca. Berikut ini sembilan rahasia membuat tulisan yang kuat dan persuasif, yang dapat memotivasi pembaca untuk bertindak.

Rahasia #1: Menulis kepada seseorang, anda. Coba anda membandingkan tiga pernyataan berikut ini:
(1) Bagaimana meningkatkan hasil pemasaran;
(2) Bagaimana para pemasar meningkatkan hasil pemasaran;
(3) Bagaimana anda bisa meningkatkan hasil pemasaran.
Dalam kalimat ketiga, ketika kata “anda” digunakan, pembaca langsung melihat dan merasakan bahwa dirinya menjadi fokus dari tulisan itu. Jadi, pada saat pemasar menggunakan kata “anda”, prospek langsung merasa disapa dan merasa dirinya menjadi fokusnya dari pesan pemasaran itu. Kalau di sekolah kita diajarkan untuk menulis kepada orang ketiga, tetapi dalam pemasaran kita menulis untuk orang kedua, selalu menyapa para pembaca dengan sebutan “anda”.

Rahasia #2: Menerjemahkan keunggulan (fitur) ke dalam manfaat. Sebuah fitur merupakan fakta tentang anda atau bisnis anda. Manfaat adalah apa yang klien dapatkan ketika menggunakan fitur itu. Anda menghubungkan fitur dan manfaat dengan kata-kata “ini berarti”. Contohnya: Kami punya tujuh orang tim layanan pelanggan. (Lantas, apa manfaatnya bagi klien anda?) Ini berarti … kami dapat melayani semua kebutuhan pelanggan secara cepat dan tepat. (atau apapun artinya bagi pelanggan anda). Sebab itu, daftarkan semua competitive advantage dan fitur yang anda tawarkan kepada pelanggan. Kemudian terjemahkan fitur-fitur itu ke dalam manfaat yang dapat dinikmati pelanggan selama bekerja sama dengan anda.
Setiap kali anda menulis sesuatu dalam sebuah dokumen pemasaran, ungkapkan selalu manfaat yang anda tawarkan kepada klien. Ketika anda menerjemahkan fitur-fitur itu ke dalam manfaat, anda mengungkapkan alasan-alasan mengapa orang-orang menggunakan produk/jasa anda. Nyatakan manfaat-manfaat yang anda tawarkan dengan cara apa yang prospek inginkan, rasakan dan lakukan. Ingat, prospek tidak akan menggunakan jasa/produk anda sampai dia tahu apa manfaatnya bagi dia.

Rahasia #3: Menulis dengan penuh antusiasme. Bangkitkan gairah dari pembaca anda dengan kata-kata yang menggerakkan hati mereka untuk bertindak. Kata-kata yang memiliki impak yang tinggi tidak menjemukan. Pergunakan kata-kata kerja aktif, bukan pasif. Kalimat-kalimat yang aktif akan membuat para pembaca merasa terlibat dalam pesan anda.

Rahasia #4: Pilih kata-kata yang singkat dan sederhana. Tulislah dokumen-dokumen pemasaran anda menggunakan kata-kata yang singkat, padat dan jelas artinya. Kata-kata yang singkat memiliki kekuatan. Orang-orang yang sangat terpelajar sekalipun tidak alergi dengan kata-kata pendek. Para pembaca sangat mudah menangkap pesan yang disampaikan dalam sebuah kata yang pendek. Pergunakan kata-kata yang sangat berarti dan tidak bias. Ingat, apa yang anda katakan lebih penting daripada bagaimana anda mengatakannya. Anda tidak memerlukan bahasa yang berbunga-bunga untuk menyampaikan sebuah pesan secara terus terang. Pilihlah kata-kata yang singkat dan sederhana, tetapi sangat berarti.

Rahasia #5: Pergunakan kalimat-kalimat singkat. Biasanya, kalimat-kalimat singkat lebih mudah dibaca dan dimengerti daripada kalimat-kalimat panjang. Pembaca cenderung tidak tertarik pada kalimat-kalimat yang panjang dan berbelit-belit. Sebab itu, jika anda menemukan kalimat-kalimat yang beranak pinak, coba pecahkan menjadi dua atau tiga kalimat pendek. Mengapa? Saat pertama kali prospek tidak menangkap apa yang anda katakan, mungkin sambil menggerutu dia bilang, “Baik, saya akan membaca tulisan ini kemudian.” Dan anda tahu apa artinya. Namun, tentu tidak semua kalimat pendek. Ada kalimat yang lebih panjang dan yang lainnya lebih singkat. Kalau semuanya serba pendek, tulisan anda kelihatan tidak mengalir.

Rahasia #6: Pergunakan paragraf pendek. Setiap alinea tidak lebih panjang dari lima baris. Ingat, bukan lima kalimat, melainkan lima baris. Kalau sebuah alinea lebih panjang dari lima baris, coba pecahkan menjadi dua alinea pendek. Usahakan panjang alinea bervariasi antara yang pendek dan yang lebih panjang. Jangan serba panjang atau semuanya pendek.

Rahasia #7: Yakinkan pembaca dengan fakta. Jika anda ingin prospek menggunakan produk/jasa anda, tulisan anda harus bisa menjawab setiap pertanyaan yang mungkin dia ajukan. Ini berarti tulisan anda akan lebih panjang, tetapi jangan kuatir. Tulisan yang panjang akan efektif bukan karena dia panjang, tapi karena tulisan itu komplit. Sepanjang tulisan anda memuat data-data yang sangat dibutuhkan pembaca, tulisan pasti menarik. Kalau anda mendapatkan prospek yang tertarik, dia akan membaca setiap kata. Anda tidak bisa berharap prospek menggunakan barang/jasa anda jika dia tidak punya informasi-informasi yang dia perlu kan untuk mengambil keputusan. Sebab itu, jangan pelit dan data. Jadi, jangan pelit membeberkan fakta.

Rahasia #8: Perlakukan pembaca anda secara hormat. Selalu berbicara dengan penuh gairah kepada prospek. Pergunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang membangkitkan pengharapan dan semangat dalam hidup mereka. Pujilah keberhasilan dan keberanian mereka. Ketika tersanjung, orang-orang biasanya melihat peluang. Tetapi jika dihina atau dipersalahkan, mereka berhenti membaca dan membuang tulisan anda. Perlakukan prospek anda seakan-akan dia mengendarai Rolls Royce dan menghadari opera.

Rahasia #9: jangan boros kata-kata. Periksalah setiap kata dalam dokumen pemasaran anda. Seberapa penting dan berartinya anda menggunakan satu kata? Apakah dia perlu? Apakah tidak ada kata lain yang lebih tepat untuk mengatakan sesuatu? Apakah kata itu bisa merangsang rasa ingin tahu pembaca sekarang juga? Gunakan kata-kata yang mendukung penyampaian pesan anda secara tepat. Untuk mendapatkan kata-kata yang tepat, setiap tulisan anda harus dibaca kembali dan diedit. Jangan enggan untuk melakukan koreksi secara terus-menerus.

p1

BILBOARD YANG EFEKTIF


Billboard Advertising, merupakan salah satu media promosi yang dipasang di tempat-tempat yang strategis dan mudah dilihat. Penggunaan Billboard sebagai media iklan hakikatnya serupa TV, jika Anda memanfaatkannya hanya dalam waktu yang pendek, maka pesan yang disajikan pada Billboard tersebut tidak akan pernah melekat di alam bawah sadar khalayaknya.

Nah untuk itu berikut ada 8 tips Billboard Advertising, diantaranya :

1. Visibilitas
Billboard neon box itu harus mempunyai visi, apakah pesan iklan yang disampaikan mudah dicerna atau mudah dibaca?. Pertimbangkan ruang lingkup dan pencahayaannya, gambar dan warna yang kontras, serta menyimpan pesan dan desain yang sederhana.

2. Perhatikan waktu
Ruang periklanan biasanya membutuhkan pesan Anda untuk disampaikan dalam waktu yang sangat singkat. Pesan yang efektif dapat dikomunikasikan dalam sepuluh detik atau kurang. Ingat, kebanyakan khalayak yang melihat Billboard neon box adalah pengendara mobil/motor diantara kemacetan lalu lintas yang luar biasa yang sesungguhnya tidak sempat membacanya.

3. Perhatikan ukuran font teks
Buat ukuran font teks dan design neon box yang mudah dibaca dalam jarak jauh sehingga pengendara dari jarak jauh bisa dengan mudah membaca iklan anda.

4. Less is more!
Sajikan pesan iklan dengan konsep yang singkat, padat, dan cerdas sehingga mudah dipahami. Jangan memberikan informasi yang muluk-muluk tentang pesan produk. Design neon box yang menarik tentunya menjadi nilai plus.

5. Pilih warna kontras dan menonjol
Gunakan warna yang kontras agar lebih kelihatan menonjol di banding lingkungan sekitarnya sehingga iklan Anda lebih menonjol dan menarik.

6. Isi Iklan menarik dan sesuai
Gunakan teknologi cetak digital yang terbaik untuk memvisualisasikan pesan teks dan gambar (illustrasi) sign box dengan jelas. Penggunaan gambar juga membantu untuk menyimpan pesan dalam memori pembaca dengan membuat sebuah asosiasi antara gambar dan pesan.

7. Tampilan sederhana dan unik
Dengan tampilan iklan yang sederhana dan unik akan dengan mudah dipahami dan diingat oleh pembaca atau pengendara yang lewat.

8. Lokasi
Pilih lokasi sign box yang eksklusif dan didirikan pada konstruksi yang sengaja dibuat untuk mendirikannya dan bukan berdesak-desakan dengan Billboard yang lainnya atau menempel pada suatu bangunan tertentu. Pastikan bahwa Billboard yang didirikan selalu terlihat (clear) di siang hari dan tersinari dengan pencahayaan yang terang (bright) di waktu malam.

Tips ini menegaskan bahwa tidaklah cepat kita memperbaiki kondisi dengan mengiklankan produk di neon box Billboard. Jika penjualan menurun, Anda tidak bisa dengan cepat membangun kondisi menjadi lebih baik hanya melalui Billboard. Anda harus merencanakan neon box Billboard dengan baik dan jangan pernah melakukan kesalahan. Sekali salah, Anda tidak bisa mengubah persepsi buruk pada seluruh khalayak yang telah melihatnya.

p1

TYPOGRAPHY DALAM SEBUAH LOGO

 
Pengertian tipografi menurut buku Manuale Typographicum adalah :
Typography can defined a art of selected right type printing in accordance with specific purpose ; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum the reader’s.

Dari pengertian diatas, memberikan penjelasan bahwa tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, huruf tak pernah lepas dari kehidupan keseharian. Hampir setiap bangsa di dunia menggunakannya sebagai sarana komunikasi. Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglyphe pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad ke-8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Perkembangan tipgrafi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Berikut kami sajikan beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb :

1. Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

2. Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.

3. Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

4. Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

5. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.

p1

TRIK MEMBUAT MERK YANG MENJUAL


Apakah arti dari sebuah nama?,kata kang William Shakespeare.Mawar dengan nama apa pun akan tetap wangi atau sebaliknya nama sebagus apa pun tidak akan membuat sang pemilik nama otomatis menjadi baik pula. Dalam konteks ini, sebuah nama hanyalah salah satu tanda untuk mengenali sesuatu atau seseorang.

Tanda untuk membedakan dengan anak tetangga,tanda agar mudah dikenali,tanda untuk absensi di sekolah,tanda dalam kartu pengenal.Dan berbagai fungsi yang lainya. Bayangkan betapa sulitnya menunjuk seseorang bila tanpa menggunakan nama.

Untuk memanggil Semprul misalnya, barangkali orang harus mengatakannya dengan lelaki berwajah kotak dan berhidung pesek serta sedikit bloon yang tukang bohong dan berhutang serta ngekos di samping toilet umum….Capee’ deeeeh…

Tetapi dalam Islam nama adalah sebuah do’a dan harapan dan kita dianjurkan untuk memberi nama yang baik kepada anak-anak kita.Dalam konsep Islam minimal ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam memberi nama;

Pertama:Nama tersebut mengandung arti pujian seperti;Ahmad atau Muhammad

Kedua:Mengandung arti do’a dan harapan seperti;Aflah atau Sholih

Ketiga:Mengandung arti semangat atau menimbulkan semangat bila mendengarnya seperti;Saefullah atau Asadullah

Tentu tidak etis bila orang tua memberi nama anaknya dengan nama yang berkonotasi negatif semisal;Jahannam,Tengik,Jongos dan lain sebagainya.Mendengarnya saja tidak enak apalagi menyandang nama tsb.

Tidak berbeda jauh dengan teori memilih merek dalam bisnis,kita seharusnya memperhatikan beberapa aspek sehingga merek atau brand kita mendulang sukses.Dan sebuah brand yang bisa dikelola dengan baik bisa berumur puluhan bahkan ratusan tahun,
Bagaimana Coca-cola bisa laris manis sampai hari ini?,salah satu faktornya adalah karena pemilihan nama yang baik.

Berikut ini Trik atau sedikit kiat untuk membuat atau memilih merek,setidaknya menurut yang saya ketahui…..

Pertama; Patuhi hukum S&W (Speakable & Writable), Sebuah merek hendaknya mudah diucapkan dan juga mudah ditulis. Karena sebetulnya merk adalah milik konsumen dan merekalah yang menilai merek Anda, buatlah semudah mungkin agar konsumen dapat membaca dan mengejanya karena bila merek Anda susah diucapakan maka merek Anda akan dilupakan.
Salah satu caranya adalah dengan hanya menggunakan maksimal DUA SUKU KATA,karena kalau terlalu panjang maka akan susah diingat dan membosankan dalam pengucapan.

Kedua;Merek itu harus mempunyai arti yang baik dan diterima konsumen yang dibidik karena bahasa didunia ini sangat banyak sekali dan sebuah suku kata bisa saja mempunyai arti yang baik disatu daerah atau negara tetapi mempunyai arti yang jelek di negara lain.Karena bila hal ini tidak diperhatikan maka akan runyam akibatnya.Paling tidak Anda jangan membuka restoran dengan nama ‘THAI KEBO’ di jawa karena dipastikan tidak akan ada yang mau makan di restoran Anda.tetapi mungkin saja Anda akan menuai sukses bila membukanya di Thailan…he..hee…heeee………

Ketiga.Buatlah merk memiliki makna yang dapat ditangkap oleh konsumen Anda, Xerox identik dengan xeroxgraphy atau teknologi fotocopy, vegeta mengadaptasi dari vegetable atau kaya akan serat, So klin bisa diartikan benar-benar bersih,atau mungkin Anda bisa memberi nama toko Anda ‘Serba Murah’ untuk mengesankan produk yang Anda jual paling kompetitif harganya.Atau bisa juga memilih merk sesuai dengan produk yang anda jual,misalnya Anda hanya menjual kaos oblong,Anda bisa Ketiga.Buatlah merk memiliki makna yang dapat ditangkap oleh konsumen Anda, Xerox identik dengan xeroxgraphy atau teknologi fotocopy, vegeta mengadaptasi dari vegetable atau kaya akan serat, So klin bisa diartikan benar-benar bersih,atau mungkin Anda bisa memberi nama toko Anda ‘Serba Murah’ untuk mengesankan produk yang Anda jual paling kompetitif harganya.Atau bisa juga memilih merk sesuai dengan produk yang anda jual,misalnya Anda hanya menjual kaos oblong,Anda bisa memberi nama toko Anda ‘Istana Oblong’ atau ‘Raja Oblong’.

Keempat; Bentuk logo atau tulisan merek mudah dilihat dan dibaca.
Kadang masih kita temui sebuah merek yang ditulis dengan font yang aneh dan untuk membacanya butuh waktu “seminggu”,seolah olah kita tidak boleh mengetahui merknya. Bagaimana konsumen akan tertarik dengan produk yag dijual bila mereknya saja sulit mereka kenali.Begitu juga dengan logo,usahakan memperhatikan pada public attention serta memberi citra yang baik pada brand itu sendiri.Bukan malah semakin membuat bingung konsumen.

Kelima;Bisa saja Anda membuat nama merk Anda berupa plesetan atau kata-kata yang unik sehingga membuat penasaran banyak orang dengan harapan mereka akan menjadi konsumen Anda.Setidaknya itu dilakukan oleh TUKANG TAMBL BAN pada foto diatas yang memberi nama usahanya ITB singkatan dari INSTITUT TAMBAL BAN.

Semoga bisa menjadi inspirasi….

Salam sukses slalu…

p1

TIPS DAN TRIK PRA CETAK


Prepress atau Pracetak adalah semua proses digital untuk menyiapkan desain cetak (artwork, graphic design) dengan menggunakan perangkat komputer, dimulai dari input data sampai desain siap cetak atau Final Artwork.

Ada beberapa aturan yang harus diikuti oleh desainer grafis untuk mendapatkan hasil cetak yang konsisten (hampir 100% sama persis) dengan apa yang terlihat di monitor komputer. Dalam kenyataannya banyak sekali terjadi kesalahan pada pencetakan yang disebabkan karena pekerjaan desain grafis tidak dilakukan dengan benar pracetak ini.

Inilah daftar masalah yang patut diperhatikan dan diwaspadai pada saat tahap Prepress berlangsung:

1. Missing Font.
Hal ini terjadi apabila kita memilih/memakai font yang tidak terdefinisi oleh printer postscript. Atau font yang digunakan tidak ikut dicopy ke disc saat di bawa ke percetakan (apabila kita mendesain sendiri halaman publikasi-kemudian dikirim ke percetakan), sedangkan di percetakan font tersebut tidak tersedia. Untuk itu, copy-lah font tersebut atau di-convert terlebih dahulu dalam desain artwork sebelum diserahkan ke percetakan / tempat pembuatan film. Usahakan sebelum meng-convert dokumen artwork dalam proses prepress, save-lah terlebih dahulu format teks aslinya secara terpisah sebagai dokumen cadangan.

2. Wrong file format.
Artwork cetak biasanya menggunakan format file .TIFF atau .EPS untuk gambar. Sehingga kalau Anda mendefinisikan file gambar Anda ke JPEG atau GIF dan lainnya untuk keperluan cetak offset, maka warnanya tidak akan sesuai dengan hasil cetak dan kualitas pixel (unsur terkecil dari gambar digital) akan rusak. Format tiff berukuran sangat besar, dan akan menjadi kendala jika pengiriman harus dilakukan by email. Tapi bagaimanapun juga hindari mengirimkan gambar dalam format jpg atau gif .

3. Incorrect page setting or Page Set-up.
Gunakan set-up halaman sesuai ukuran yang diperlukan. Jangan lupa diingat, untuk cetakan seperti brosur, undangan dan sejenisnya, sisi-sisinya akan dipotong dengan mesin potong kertas, jadi jangan lupa menambahkan luas area design beberapa milli lebih besar dari area cetak. Output harus selalu dibuat dalam ukuran sebenarnya, hanya resolusinya saja yang disesuaikan sesuai penggunaan.

4. Missing graphics. or graphic not linked.
Jika anda mengirimkan file dalam format Freehand, PageMaker atau Quark Express, Anda tetap harus mengcopy file gambar Anda ke dalam disk yang Anda kirim ke percetakan atau tempat pembuatan film (repro), karena jika tidak gambar yang anda insert dalam artwork anda tidak akan muncul di komputer yang lain.

5. Resolution
Resolusi adalah tingkat kecerlangan (dpi, dot per inch, pixel per inch) pada gambar. Terlalu tinggi resolusi akan menyebabkan hasil yang tidak maksimal dan berlebihan sehingga memboroskan tinta. Sementara resolusi yang didefinisikan terlalu rendah akan menyebabkan gambarnya pecah atau kabur. Untuk cetak offset seperti brosur, iklan koran, majalah, dll, besaran dpi-nya minimal 300 dpi. Sedangkan cetak digital untuk keperluan outdoor (baliho, billboar, spanduk dll) bisa menggunakan 32 dpi sampai 100 dpi tergantung ukuran medianya. Untuk backdrop yang biasa dilihat dalam jarak relatif dekat sebaiknya menggunakan resolusi tidak kurang dari 72 dpi, tapi untuk billboard ukuran bisa menggunakan resolusi 32 dpi.

6. Incorrect colours.
Karena unsur warna yang digunakan monitor (komputer) berbeda dengan unsur warna cetak (percetakan) maka sering terjadi hasil cetak yang meleset warnanya. Hal ini harus kita pahami, karena komputer grafis menggunakan unsur warna sinar Red, Green, Blue (RGB Color). Sementara percetakan menggunakan unsur warna tinta Cyan, Magenta, Yellow, Black (CMYK Color). Jadi kita harus menggunakan warna CMYK apabila kita ingin membuat artwork cetak. Kalau sudah terlanjur menggunakan RGB, maka rubahlah kedalam format warna CMYK.

7. Make the Black color as a special one.
Sebaiknya tidak menggunakan warna selain hitam untuk mewarnai teks (apalagi huruf kecil2) atau garis outline pada arwork yang anda buat. Ini untuk mencegah teks/garis menjadi terlihat dobel karena registrasi yang kurang presisi. Bila ada teks yang perlu direvisi pada saat2 terakhir sebelum dicetak, anda hanya perlu mengganti selembar film saja pada warna Black-nya, tidak perlu mengganti 3 lembar lainnya (Cyan, Magenta dan Yellow).

8. Proofing.
Sebelum dicetak, kita harus melakukan proofing untuk mengetahui contoh hasil cetak nantinya. Nah, kalau kita mencetak hasil proofing dengan menggunakan printer selain printer laser atau color digital printing, biasanya hasilnya akan meleset dari perkiraan. Sekarang sudah banyak printer warna digital sampai ukuran A3+ sebagai sarana proofing sebelum naik cetak. Lebih baik lagi bila anda membuat Progressive Proof untuk mengejar presisi warna yang cocok sesuai tuntutan kualitas yang anda inginkan.

p1

KOMPOSISI DISAIN GRAFIS


Desain grafis memiliki beberapa macam basis karya dengan melihat komposisi elemen-elemen yang terdapat dalam karya tersebut, diantaranya adalah:

Desain berbasis Image
Desainer membangun image yang merupakan representasi dari gagasan pribadinya atau client bisnisnya. Image sangat kuat untuk dipercaya dan merupakan alat komunikasi yang dapat mempengaruhi, mampu menyampaikan tidak hanya informasi tetapi juga suasana hati dan emosi. Orang akan bereaksi terhadap image secara instinktif berdasar pada kepribadian mereka, asosiastif berdasarkan lingkunganya, dan experientatif akibat pengalaman sebelumnya.
Image diambil dengan berbagai cara dan teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi dan media. Di dalam Desain berbasis Image, hal utama yang harus diperhatikan seorang desainer adalah memahami bahwa image-image yang diekspose harus membawa keseluruhan pesan, untuk itu terkadang desainer memberi sedikit teks untuk bantuan. Karena setiap image yang tampil merupakan bahasa yang harus disampaikan, maka pada sebuah proses eksekusi sebuah image, seorang desainer juga harus memahami bagaimana pentingnya memanajemen kepekaan terhadap calon penerima pesan, sehingga desainer tidak membabi buta dengan mengandalkan selera estetisnya belaka dalam menampilkan image tersebut. Bukankah sebuah gambar dapat memunculkan ribuan makna dan maksud? Maka, arah dari maksud tersebut harus dapat tersampaikan dengan image yang dieksekusi oleh desainer.

Desain berbasis Type
Dalam beberapa hal, para desainer bersandar pada teks untuk menyampaikan suatu pesan, tetapi mereka menggunakan kata-kata dengan cara yang berbeda dari tatacara yang biasa dilakukan oleh para penulis. Bagi para desainer, mereka melihat visual teks adalah sama pentingnya seperti maksud atau arti dari teks itu sendiri. Format visual teks, baik tipography yang dicetak atau penulisan buatan tangan, memiliki fungsi yang sama yaitu untuk melaksanakan fungsi komunikasi dan seorang desainer pasti sadar bahwa keberadaaan teks harus memiliki fungsi readibility/keterbacaan. Teks juga dapat menghentikan perhatian pada suatu maksud tertentu dan mengidentifikasi sebuah makna pada suatu tampilan visual. Namun keterbacaan teks akan diolah oleh desainer tidak hanya mengandalkan arti sebuah teks secara leksikal saja atau hanya sesuai dengan tata bahasa saja , tapi juga menyebutkan maksud atas peranan teks itu sendiri secara fisik. Sebagai contoh, kita tidak akan menemukan dalam sebuah kemasan pasta gigi yang menuliskan merk-nya dengan menggunakan teks bergaya ‘Stencil’, karena image Stencil font identik dengan style Army Look.

Hampir semua desainer sepakat bahwa penggunaan teks sebagai sebuah tampilan visual dengan tanpa mengabaikan fungsi keterbacaan adalah penting. Mari kita perhatikan pada suatu “halaman umum” yang didalamnya tercetak sebuah teks, pernahkah muncul sebuah pertanyaan, apakah kerja desain grafis dilibatkan didalam merancang halaman yang nampaknya sederhana seperti itu? Pikirkanlah, apa yang anda akan lakukan jika anda diminta untuk mendesain kembali halaman itu. Akankah anda merubah jenis typeface atau ukurannya? Akankah anda membagi teks ke dalam dua kolom yang lebih ramping? Bagaimana dengan garis tepi dan pengaturan jarak antar paragrap? Akankah anda menekuk atau memberi spasi pada setiap paragrap atau mungkin memulai dengan perubahan teks berupa rekayasa tulisan hias? Apakah anda akan memberikan kekuatan pada teks dengan dengan cara memberi nomor, jumlah halaman atau penulisan teks tertentu pada setiap bab? Akankah anda merubah sebuah terminologi dengan cara membuat cetak tebal pada teks tersebut, atau barangkali menggunakan huruf italic/miring dan atau huruf yang bergaris bawah? Adakah hal lain yang dapat memberikan kekuatan dan tekanan dalam sebuah perubahan yang anda pertimbangkan, atau seberapa kuat teks-teks ini akan mempengaruhi reaksi para pembaca? Perlu diketahui, bahwa semua pertanyaan diatas dilakukan dan dijawab oleh Designer pada saat memulai pekerjanya hingga proses evaluasi sebelum teks-teks itu diputuskan untuk dikomunikasikan.

Desain berbasis Image dan Type
Para desainer sering mengkombinasikan antara tipography dan image untuk mengkomunikasikan satu pesan pada audience. Eksplorasi dengan berbagai kemungkinan kreatif yang dipresentasikan dalam kombinasi tipography (teks dan sebagainya) dan image (fotografi, ilustrasi, dan seni rupa), bertujuan memberi tampilan serta informasi yang lengkap. Sehingga para desainer tidak hanya menciptakan kesesuaian antara ‘letterforms’ dan image belaka tetapi juga untuk menetapkan keseimbangan terbaik diantara keduanya.
Desain berbasis Simbol, Logo dan Logotype
Simbols dan logo adalah hal yang spesial, berbentuk informasi yang sangat ringkas dan berfungsi sebagai ‘identifers’. Simbol adalah reperentasi abstrak dari gagasan atau identitas tertentu. Logo adalah visual dalam format simbolis yang berfungsi mewakili konsep-konsep atau kelompok tertentu. Logotypes adalah identifikasi-identifikasi baik konsep maupun kelompok yang visualnya didasarkan pada suatu deretan kata atau teks yang dirangkai khusus. Beberapa identitas merupakan ‘hybrid’ atau kombinasi antara logotypes dengan simbol. Dalam menciptakan ‘identifiers’, desainer akan menetapkan sebuah visual yang jelas dan sesuai dengan visi dan misi sebuah korporasi, kelompok, konsep atau gagasan sehingga terwakili dan sesuai dengan masing-masing tujuannya.

Desainer Grafis, Sumber Pesan dan Audience
Pada suatu pihak, sebuah sumber pesan terkadang terlalu dekat dengan isi pesan itu sendiri, tentunya mengandung unsur subyektifitas yang sangat tinggi, sehingga perlu dicari cara untuk dapat memperkenalkan dan memahamkan pesan-pesan tersebut. Audience, pada sisi lain, adalah sebuah komunitas kompleks, yang sangat luas dan memiliki macam ragam karakter. Hal itu berdampak langsung dengan bagaimana cara atau mekanisme dalam mengkomunikasi pesan-pesan tersebut. Lebih dari itu, pada umumnya sukar untuk membuat audience menjadi bagian dari proses komunikasi.

Berbeda dengan sumber pesan dan audience, para desainer grafis belajar bagaimana cara membangun sebuah pesan dan bagaimana cara menyajikan itu dengan sukses dan baik. Karena para desainer grafis adalah mata rantai diantara sumber pesan dan audience, mereka memiliki dua sisi pekerjaan yang harus dilakukan. Pertama, mereka bekerja dengan sumber pesan (dalam hal ini adalah client) untuk memahami isi dan tujuan pesan. Kedua, bekerja sama dengan peneliti-peneliti pasar dan spesialis-spesialis lain bahkan dengan kondisi riil dari masyarakat untuk memahami sifat alami para audience.

p1

ARTI GARIS DALAM SEBUAH LOGO


Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis.
Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur, sebuah kata yang samar dan jarang dipergunakan.

Pentingnya garis sebagai elemen senirupa, sudah terlihat sejak dahulu kala. Nenek moyang manusia jaman dulu, menggunakan garis ini sebagai media ekspresi senirupa di gua-gua. Mereka menggunakan garis ini untuk membentuk obyek-obyek ritual mereka. Sebagai contoh adalah lukisan di dinding gua Lascaux di Prancis, Leang-leang di Sulawesi, Altamira di Spanyol dan masih banyak lainnya. Selain berupa lukisan, nenek moyang manusia juga menggunakan garis sebagai media komunikasi, seperti huruf paku peninggalan bangsa Phoenicia (abad 12 – 10 SM) yang berupa goresan-goresan.Disamping potensi garis sebagai pembentuk kontur, garis merupakan elemen untuk mengungkapkan gerak dan bentuk. Baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi.

SUASANA DALAM GARIS
Dalam hubungannya sebagai elemen senirupa, garis memiliki kemampuan untuk mengungkapkan suasana. Suasana yang tercipta dari sebuah garis terjadi karena proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di sekitar kita, yang terwakili dari bentuk garis tersebut. Sebagai contoh adalah bila kita melihat garis berbentuk ‘S’, atau yang sering disebut ‘line of beauty’ maka kita akan merasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita mengasosiasikannya dengan bentuk-bentuk yang dominan dengan bentuk lengkung seperti penari atau gerak ombak di laut.
Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkannya seperti, garis lurus mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan keanggunan, gerakan, pertumbuhan. Berikut kami saijkan beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya :

Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
Lengkung S : Grace, keanggunan.
Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan.
Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan sebagainya.
Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb.
Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
Spiral : Kelahiran atau generative forces.
Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan.
Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh.
Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.
Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat.
Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan kekokohan.
Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.
Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau letusan.

Lebih jauh lagi, garis sesuai fungsinya yang khas, yang mampu membentuk symbol yang memiliki pengertian khusus, sangat menunjang penggunaannya sebagai elemen symbol. Penggunaan garis sebegai elemen symbol, pertama kali diperkenalkan oleh Otto Neurath (1882 – 1945) seorang pengajar dan ilmuwan sosial, yang menamakan symbol tersebut sebagai Isotype. Kemudian bahasa Isotype ini berkembang dan menjadi salah satu bahasa gambar yang mampu mewakili berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya agar mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik.

p1

ARTI WARNA PADA SEBUAH DISAIN

Warna sebagai termasuk dalam ranah nirmana. Terkadang pemakaian warna sangat membantu dalam pemilihan font dalam typografi. Kemampuan penguasaan budaya dan warna sangat berpengaruh dalam menentukan sebuah warna dalam pemakaian ke dalam produk desain, oleh karenanya penguasan warna merupakan syarat penting untuk desainer pemula.

Ingin tahu apa makna warna yang anda tuangkan dalam sebuah design ? berikut penjelasannya…..

Kuning
Respon Psikologi: Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidak jujuran, Pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan, pencerahan dan intelektualitas. Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu. Kuning adalah warna yang hangat. Cukup menarik perhatian dan sangat baik jika dijadikan background untuk teks hitam karena akan lebih mencolok terlihat.

Oranye
Respon Psikologi: Energy, Keseimbangan, Kehangantan. Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.

Merah
Respon Psikologi: Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya, berpendirian, dinamis, dan percaya diri
Warna Merah kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinakan dengan Hijau, maka akan menjadi simbol Natal. Merah jika dikombinasikan denga Putih, akan mempunyai arti ‘bahagia’ di budaya Oriental. Bisa berarti berani dan semangat yang berkobar-kobar. Singkatnya secara umum berhubungan dengan perasaan yang meledak-ledak. Warna merah mudah menarik perhatian dan meningkatkan nafsu. Karena itu seperti saya katakan tadi, bisnis makanan banyak menggunakan warna dominan merah karena ini dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan pembeli, lihat saja warna pizza hut, McD, KFC yang juga ada merahnya.
Atau kalau untuk teks, warna merah pasti akan lebih menarik perhatian dibanding warna lain. Namun jika untuk background dengan teks hitam, akan membuat mata cepat lelah.

Biru
Respon Psikologi: Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehnologi, Kebersihan, Keteraturan, Damai, menyejukkan, spiritualitas, kontemplasi, misteri, dan kesabaran.
Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan tenang, terpercaya, ilmu dan wawasan. Warna ini sangat baik untuk menumbuhkan loyalitas konsumen. Bank-bank banyak menggunakan warna biru sebagai warna dominannya, demikian juga pendidikan.

Hijau
Respon Psikologi: Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan, pertumbuhan, kesuburan, harmoni, optimisme, kebebasan, dan keseimbangan
Warna Hijau tidak terlalu ’sukses’ untuk ukuran Global. Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna Hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna Hijau sangat disukai. Banyak produk yang menekankan kealamian produk menggunakan warna ini sebagai pilihan. Untuk perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan eksplorasi alam, warna hijau banyak dipakai untuk menegaskan bahwa perusahannya berwawasan lingkungan. Warna ini termasuk yang sedang ngetren dan akan banyak dipakai khususnya dengan kampanye yang berhubungan dengan lingkungan. Kemasan deterjen juga tidak sedikit yang menggunakan warna hijau.

Ungu atau Jingga
Respon Psikologi: Spiritual, Misteri, Kebangsawanan, Transformasi, Kekasaran, Keangkuhan, Ramah, Romantis, dan Mandiri.
Warna Ungu sangat jarang ditemui di alam. Ungu adalah capuran warna merah dan biru. Menggambarkan sikap ‘gempuran’ keras yang dilambangkan dengan warna biru. Perpaduan antara keintiman dan erotis atau menjurus ke pengertian yang dalam dan peka. Bersifat kurang teliti namun penuh harapan.

Coklat
Respon Psikologi: Tanah/Bumi, Reliability, Comfort, Daya Tahan, Stabilitas, Bobot, Kestabilan dan Keanggunan.
Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna Coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna Coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil.

Hitam
Respon Psikologi: Ketakutan, Power, Kecanggihan, Kematian, Misteri, Seksualitas, Kesedihan, Keanggunan, dan Independen, Berwibawa, Penyendiri, Disiplin, dan Berkemauan keras.
Melambangkan kematian dan kesedihan di budaya Barat. Sebagai warna Kemasan, Hitam melambangakan Keanggunan (Elegance), Kemakmuran (Wealth) dan Kecanggihan (Sopiscated). Menunjukkan hal yang tegas, elegan, dan eksklusif. Juga bisa mengandung makna rahasia. Seperti ketika saya memilih warna dominan hitam pada Rahasia Blogging.warnatersebut sangat mendukung kata “rahasia” yang ingin saya tekankan.
Kalau untuk warna mobil, biasanya mobil berwarna hitam lebih mahal daripada mobil berwarna lain.

Putih
Warna suci dan bersih, natural, kosong, tak berwarna, netral, awal baru, kemurnian dan kesucian
Warna yang sangat bisa dipadukan dengan warna apapun. Warna putih di situs web banyak dipakai sebagai warna background teks hitam. Sebab pengunjung akan lebih mudah untuk membacanya.

Abu Abu
Respon Psikologi: Intelek, Masa Depan (kayak warna Milenium), Kesederhanaan, Kesedihan.

p1

ARTI BENTUK DALAM LOGO


Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elip dsb. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa nilai emosional tertentu. Hal tersebut biasa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan yang kasat mata. Seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dirintangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun teori Plato tersebut tidaklah mesti berlaku semestinya. Ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Seperti penerapan bentuk-bentuk internasional dengan target sasaran tradisional atau sebaliknya. Dengan kata lain, bila target sasaran tidak terbiasa dengan bahasa kasat mata tradisional, pergunakan bahasa kasat mata internasional demikian pula sebaliknya.
Sebagai contoh adalah bila kita merancang logo armada angkatan bersenjata republik Tanzania misalnya, kurang lazim bila kita memilih bentuk keris atau mandau sebagai elemen penunjang dalam logo tersebut, karena bentuk keris dan mandau kurang atau bahkan tidak dikenal oleh rakyat Tanzania.

Dari contoh diatas, kemudian muncul teori tentang frame of reference (kerangka referensi) dan field of reference (lapangan pengalaman) yang menjelaskan bahwa penerimaaan suatu bentuk pesan, dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni panca indra, pikiran serta ingatan. Jadi seperti contoh masalah diatas, bentuk logo tersebut akan lebih efektif dan komunikatif bila ditujukan pada angkatan bersenjata Republik Indonesia, dan tidak dengan Republik Dominika karena mereka tidak memiliki frame of reference dan field of reference tentang keris atau mandau dalam ingatan mereka.

Berikut kami sajikan beberapa contoh bentuk dan asosiasi yang ditimbulkannya berdasarkan buku Handbook of Design & Devices tulisan Clarence P. Hornung.
Segitiga, merupakan lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Selain itu segitiga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambing dari raga, pikran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir, segitiga digunakan sebagai simbol feminitas dan dalam huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan.

Yin Yang, merupakan bentuk yang termasuk dalam jenis Monad, yakni bentuk yang terdiri dari figure geometris bulat yang terbagi oleh dua bentuk bersinggungan dengan masing-masing titik pusat yang berhadapan. Di China bentuk seperti ini disebut Yin Yang, di Jeapng disebut Futatsu Tomoe sedangkan orang Korea menyebutnya Tah Gook. Yin Yang merupakan gambaran dua prinsip alam, Yang melambangkan kecerahan � Yin melambangkan kegelapan, Yang melambangkan nirwana � Yin melambangkan dunia, Yang sebagai matahari � Yin sebagai bulan, Yang memiliki posisi aktif, maskulin � Yin pasif, feminin. Kesemuanya itu melambangkan prinsip dasar kehidupan, yakni keseimbangan.

p1

BENTUK DAN MACAM EXTENSIONS FILE IMAGES

Dalam dunia desain Grafis mungkin anda sering menjumpai extension seperti *.JPEG , *.JPG , *.PSD , dan lainnya. Apa dan dimana letak perbedaan extension file image tersebut, Untuk lebih jelasnya silahkan membaca artikel ini:

PSD (Photoshop Document)
Format file ini merupakan format asli dokumen Adobe Photoshop. Format ini mampu menyimpan informasi layer dan alpha channel yang terdapat pada sebuah gambar, sehingga suatu saat dapat dibuka dan diedit kembali. Format ini juga mampu menyimpan gambar dalam beberapa mode warna yang disediakan Photoshop. Anda dapat menyimpan dengan format file ini jika ingin mengeditnya kembali.

BMP (Bitmap Image)
Format file ini merupakan format grafis yang fleksibel untuk platform Windows sehingga dapat dibaca oleh program grafis manapun. Format ini mampu menyimpan informasi dengan kualitas tingkat 1 bit samapi 24 bit. Kelemahan format file ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel serta ada kendala dalam pertukaran platform. Untuk membuat sebuah objek sebagai desktop wallpaper, simpanlah dokumen Anda dengan format file ini. Anda dapat mengkompres format file ini dengan kompresi RLE.
Format file ini mampu menyimpan gambar dalam mode warna RGB, Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap.


EPS (Encapsuled Postcript)
Format file ini merupakan format yang sering digunakan untuk keperluan pertukaran dokumen antar program grafis. Selain itu, format file ini sering pula digunakan ketika ingin mencetak gambar. Keunggulan format file ini menggunakan bahasa postscript sehingga format file ini dikenali oleh hampir semua program persiapan cetak.
Kelemahan format file ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel, sehingga banyak pengguna Adobe Photoshop menggunakan format file ini ketika gambar yang dikerjakan sudah final.  Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, Lab, Duotone, Grayscale, Indexed Color, serta Bitmap. Selain itu format file ini juga mampu menyimpan clipping path.


JPG/JPEG (Joint Photographic Expert Group)
Format file ini mampu mengkompres objek dengan tingkat kualitas sesuai dengan pilihan yang disediakan. Format file sering dimanfaatkan untuk menyimpan gambar yang akan digunakan untuk keperluan halaman web, multimedia, dan publikasi elektronik lainnya. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale. Format file ini juga mampu menyimpan alpha channel, namun karena orientasinya ke publikasi elektronik maka format ini berukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan format file lainnya.


GIF (Graphic Interchange Format)
Format file ini hanya mampu menyimpan dalam 8 bit (hanya mendukung mode warna Grayscale, Bitmap dan Indexed Color). Format file ini merupakan format standar untuk publikasi elektronik dan internet. Format file mampu menyimpan animasi dua dimensi yang akan dipublikasikan pada internet, desain halaman web dan publikasi elektronik. Format file ini mampu mengkompres dengan ukuran kecil menggunakan kompresi LZW.


TIF (Tagged Image Format File)
Format file ini mampu menyimpan gambar dengan kualitas hingga 32 bit. Format file ini juga dapat digunakan untuk keperluan pertukaran antar platform (PC, Machintosh, dan Silicon Graphic). Format file ini merupakan salah satu format yang dipilih dan sangat disukai oleh para pengguna komputer grafis terutama yang berorientasi pada publikasi (cetak). Hampir semua program yang mampu membaca format file bitmap juga mampu membaca format file TIF.

PCX
Format file ini dikembangkan oleh perusahaan bernama Zoft Cooperation. Format file ini merupakan format yang fleksibel karena hampir semua program dalam PC mampu membaca gambar dengan format file ini. Format file ini mampu menyimpan informasi bit depth sebesar 1 hingga 24 bit namun tidak mampu menyimpan alpha channel. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, Grayscale, Bitmpa dan Indexed Color.


PDF (Portable Document Format)
Format file ini digunakan oleh Adobe Acrobat, dan dapat digunakan oleh grafik berbasis pixel maupun vektor. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, Indexed Color, Lab Color, Grayscale dan Bitmap. Format file ini tidak mampu menyimpan alpha channel. Format file ini sering menggunakan kompresi JPG dan ZIP, kecuali untuk mode warna Bitmap yaitu menggunakan CCIT.

PNG (Portable Network Graphic)
Format file ini berfungsi sebagai alternatif lain dari format file GIF. Format file ini digunakan untuk menampilkan objek dalam halaman web. Kelebihan dari format file ini dibandingkan dengan GIF adalah kemampuannya menyimpan file dalam bit depth hingga 24 bit serta mampu menghasilkan latar belakang (background) yang transparan dengan pinggiran yang halus. Format file ini mampu menyimpan alpha channel.

PIC (Pict)
Format file ini merupakan standar dalam aplikasi grafis dalam Macintosh dan program pengolah teks dengan kualitas menengah untuk transfer dokumen antar aplikasi. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dengan 1 alpha channel serta Indexed Color, Grayscale dan Bitmap tanpa alpha channel. Format file ini juga menyediakan pilihan bit antara 16 dan 32 bit dalam mode warna RGB.

TGA (Targa)
Format file ini didesain untuk platform yang menggunakan Targa True Vision Video Board. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dalam 32 bit serta 1 alpha channel, juga Grayscale, Indexed Color, dan RGB dalam 16 atau 24 bit tanpa alpha channel. Format file ini berguna untuk  menyimpan dokumen dari hasil render dari program animasi dengan hasil output berupa sequence seperti 3D Studio Max.

IFF (Interchange File Format)
Format file ini umumnya digunakan untuk bekerja dengan Video Toaster dan proses pertukaran dokumentasi dari dan ke Comodore Amiga System. Format file ini dikenali hampir semua program grafis yang terdapat dalam PC serta mampu menyimpan gambar dengan mode warna Bitmap. Format file ini tidak mampu menyimpan alpha channel.

SCT (Scitex Continous Tone)
Format file ini digunakan untuk menyimpan dokumen dengan kualitas tinggi pada komputer Scitex. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale namun tidak mampu menyimpan alpha channel.

PXR (Pixar)
Format file ini khusus untuk pertukaran dokumen dengan Pixar Image Computer. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dan Grayscale dengan 1 alpha channel.


RAW
Format file ini merupakan format file yang fleksibel untuk pertukaran dokumen antar aplikasi dan platform. Format file ini mampu menyimpan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale dengan 1 alpha channel serta mode warna Multichannel, Lab Color dan Duotone tanpa alpha channel.

DCS (Dekstop Color Separation)
Format file ini dikembangkan oleh Quark dan merupakan format standar untuk .eps. Format ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna Multichannel dan CMYK dengan 1 alpha channel dan banyak spot channel. Format file ini mampu menyimpan clipping path dan sering digunakan untuk proses percetakan (publishing). Ketika menyimpan file dalam format ini maka yang akan tersimpan adalah 4 channel dari gambar tersebut dan 1 channel preview.

FORMAT KOMPRESI
Beberapa program terutama yang berorientasi pada publikasi elektronik dan multimedia selalu memerlukan format file yang berukuran kecil agar ketika dibuka tidak akan lambat. Untuk keperluan tersebut diperlukan kompresi.
Berikut ini format file yang berorientasi publikasi elektronik dan multimedia dengan kompresinya masing-masing.


RLE (Run Length Encoding)
Kompresi ini mampu mengkompres file tanpa menghilangkan detail. Digunakan oleh Adobe Photoshop, TIFF dan sebagian besar program yang terdapat dalam Windows.

LZW (Lemple-Zif-Welf)
Sama seperti kompresi RLE, kompresi ini juga mampu mengkompres file tanpa menghilangkan detail. Kompresi ini digunakan oleh TIFF, PDF, GIF, dan format yang mendukung bahasa postscript. Kompresi ini sangat baik untuk mengkompres gambar dengan area besar yang menggunakan 1 warna.

JPG (Joint Photographic Experts Group)
Format ini mengkompres file dengan menghilangkan detail. Format file ini sering digunakan oleh JPG, PDF, dan format yang menggunakan bahasa postscript. Kompresi ini sangat baik digunakan untuk gambar dengan continous tone seperti foto.

CCIT
CCIT merupakan singkatan dari bahasa Perancis yang dalam bahasa Inggris disebut International Telegraph and Telekeyed Consultive Commitee.
Kompresi ini digunakan untuk mengkompres gambar hitam putih, dan mampu mengkompres file tanpa menghilangkan detailnya. Kompresi ini sering digunakan oleh PDF dan format lain yang menggunakan bahasa postscript.


CATATAN
========

  • Ketika menyimpan dokumen pada format file yang tidak dapat menyimpan informasi layer, maka Anda harus mengubah gambar tersebut menjadi flaten image terlebih dulu.
  • Format file yang dapat menyimpan mode warna Duotone hanyalah EPS, RAW, dan PSD. Oleh karena itu, ketika ingin menyimpan dalam format lain maka Anda harus mengubah mode warnanya terlebih dulu, menjadi RGB bila dokumen tidak ingin dicetak, karena informasi Duotone-nya akan diuraikan menjadi RGB.
  • Format file yang dapat menyimpan mode warna Lab Color hanyalah PSD, RAW, TIF, PDF, dan EPS. Format file yang dapat menyimpan mode warna CMYK hanyalah PSD, RAW, EPS, TIF, JPG, PDF, dam SCT.
  • Mode warna Indexed Color dapat menyimpan beberapa format file sesuai seting indexed color-nya.
  • Mode warna RGB dapatdisimpan pada semua format file yang ada di Adobe Photoshop. 
  • Format yang direkomendasikan oleh para desainer profesional adalah
    o PSD = untuk dokumen yang masih ingin diedit kembali
    o EPS = untuk dokumen yang sudah final untuk persiapan cetak
    o JPG = untuk cetak dengan kompresi di atas 8 bit dan untuk foto dalam web dengan kompresi di bawah 5.
    o GIF = untuk ilustrasi dan animasi pada halaman web.
    o TIF = untuk cetak, pertukaran dokumen antar platform serta sequence animasi
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

p1